Sabtu, 10 Desember 2011





staphylococcus aureus

Definisi Staphylococcus

Staphylococcus adalah kelompok dari bakteri-bakteri, secara akrab dikenal sebagai Staph, yang dapat menyebabkan banyak penyakit-penyakit sebagai akibat dari infeksi beragam jaringan-jaringan tubuh. Bakteri-bakteri Staph dapat menyebabkan penyakit tidak hanya secara langsung oleh infeksi (seperti pada kulit), namun juga secara tidak langsung dengan menghasilkan racun-racun yang bertanggung jawab untuk keracunan makanan dan toxic shock syndrome. Penyakit yang berhubungan dengan Staph dapat mencakup dari ringan dan tidak memerlukan perawatan sampai berat/parah dan berpotensi fatal.
Nama "Staphylococcus" datang dari Yunani staphyle yang berarti seikat anggur dan kokkos berarti berry, dan itu adalah yang tampak dari Staph dibawah mikroskop, seperti seikat anggur atau berry-berry yang bulat kecil. (Dalam istilah-istilah teknik, ini adalah gram-positive, facultative anaerobic, biasanya unencapsulated cocci.)
Lebih dari 30 tipe-tipe yang berbeda dari Staphylococci dapat menginfeksi manusia-manusia, namun kebanyakan infeksi-infeksi disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Staphylococci dapat ditemukan normalnya dalam hidung dan pada kulit (dan kurang umum pada lokasi-lokasi lain) dari 20%-30% dari kaum dewasa yang sehat. Pada kebanyakan dari kasus-kasus, bakteri-bakteri tidak menyebabkan penyakit. Bagaimanapun,kerusakan pada kulit atau luka lain mungkin mengizinkan bakteri-bakteri untuk mengatasi mekanisme-mekanisme pelindung alamiah dari tubuh, menjurus pada infeksi.










Staphylococcus aureus

A.           MORFOLOGI
Bakteri Staphylococcus berbentuk bulat menyerupai bentuk buah anggur yang tersusun rapi dan tidak teratur satu sama lain. Sifat dari bakteri ini umumnya sama dengan bakteri coccus yang lain yaitu :
1)             Berbentuk bulat dengan diameter kira-kira 0,5 – 1,5 µm.
2)             Sel-selnya bersifat positif-Gram, dan tidak aktif melakukan pergerakan (non motile).
3)             Bersifat pathogen dan menyebabkan lesi local yang oportunistik.
4)             Bersifat anaerob fakultatif
5)             Menghasilkan katalase.
6)             Sebagian besar adalah saprofit yang hidup di alam bebas, namun habibat alamiahnya adalah pada permukaan epitel golongan primate/mamalia.
7)             Bersifat β-hemolitik.
8)             Toleran garam (halodurik)
9)             Memiliki protein A pada permukaannya yang mengikat Fc Ig (menghambat fagositosis)
10)         Menghasilkan pigmen kuning dan mungkin memproduksi eksotoksin.
B.             FISIOLOGI
Bakteri Staphylococcus mudah tumbuh pada berbagai macam-macam media, bermetabolisme aktif dengan meragikan karbohidrat dan menghasilkan pigmen yang bervariasi mulai dari pigmen berwarna putih sampai kuning tua. Bakteri Staphylococcus sebagian menjadi anggota Flora Normal kulit dan selaput lendir pada manusia, sebagian lagi menjadi bakteri pathogen yang menyebabkan bermacam-macam penyakit atau gangguan dalam tubuh seperti radang bernanah, sampai sepsis yang bisa berakibat fatal. Sehingga bakteri ini dapat menyebabkan hemolisis yaitu pemecahan sel-sel darah, menggumpalkan plasma karena sigat koagulasenya, dan menghasilkan berbagai macam enzim-enzim yang dapat merusak sistem imun dan kandungan toksin pada bakteri tersebut yang bersifat destruktif.

C.             STRUKTUR ANTIGEN
Struktur antigen dari Staphylococcus terdiri atas :
1) Peptidoglikan
2) Asam teikhoik.
3) Protein A
4) Kapsul
5) Enzim dan Toksin-toksin yang ada pada Staphylococcus.
D.            PATOGENITAS KUMAN STAFYLOCOCCUS
Infeksi S. aureus diasosiasikan dengan beberapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawat, pneumonia, meningitis, dan arthritits. Sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut piogenik. S. aureus juga menghasilkan katalase, yaitu enzim yang mengkonversi H2O2 menjadi H2O dan O2, dan koagulase, enzim yang menyebabkan fibrin berkoagulasi dan menggumpal. Koagulase diasosiasikan dengan patogenitas karena penggumpalan fibrin yang disebabkan oleh enzim ini terakumulasi di sekitar bakteri sehingga agen pelindung inang kesulitan mencapai bakteri dan fagositosis terhambat.

E.     TIPE-TIPE PENYAKIT-PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH STAFHYLOCOCCUS
Infeksi-infeksi Staph dari kulit dapat berlanjut ke impetigo (pengerasan dari kulit) atau cellulitis (peradanagn dari jaringan penghubung dibawah kulit, menjurus pada pembengkakan dan kemerahan dari area itu). Pada kasus-kasus yang jarang, komplikasi yang serius yang dikenal sebagai scalded skin syndrome (lihat dibawah) dapat berkembang. Pada wanita-wanita yang menyusui, Staph dapat berakibat pada mastitis (peradangan payudara) atau bisul bernanah dari payudara. Bisul-bisul bernanah Staphylococcal dapat melepaskan bakteri-bakteri kedalam susu ibu.
Ketika bakteri-bakteri memasuki aliran darah dan menyebar ke ogan-organ lain, sejumlah infeksi-infeksi serius dapat terjadi. Staphylococcal pneumonia sebagian besar mempengaruhi orang-orang dengan penyakit paru yang mendasarinya dan dapat menjurus pada pembentukan bisul bernanah didalam paru-paru. Infeksi dari klep-klep jantung (endocarditis) dapat menjurus pada gagal jantung. Penyebaran dari Staphylococci ke tulang-tulang dapat berakibat pada peradangan yang berat/parah dari tulang-tulang dikenal sebagai osteomyelitis. Staphylococcal sepsis (infeksi yang menyebar luas dari aliran darah) adalah penyebab utama dari shock (goncangan) dan keruntuhan peredaran, menjurus pada kematian, pada orang-orang dengan luka-luka bakar yang parah pada area-area yang besar dari tubuh.
Keracunan makanan Staphylococcal adalah penyakit dari usus-usus yang menyebabkan mual, muntah, diare, dan dehidrasi. Ia disebabkan oleh memakan makanan-makanan yang dicemari dengan racun-racun yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus. Gejala-gejala biasanya berkembang dalam waktu satu sampai enam jam setelah memakan makanan yang tercemar. Penyakit biasanya berlangsung untuk satu sampai tiga hari dan menghilang dengan sendirinya. Pasien-pasien dengan penyakit ini adalah tidak menular, karena racun-racun tidak ditularkan dari satu orang kelainnya.
Toxic shock syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh racun-racun yang dikeluarkan bakteri-bakteri Staph aureus yang tumbuh dibawah kondisi-kondisi dimana ada sedikit atau tidak ada oksigen. Toxic shock syndrome dikarakteristikan oleh penimbulan tiba-tiba dari demam yang tinggi, muntah, diare, dan nyeri-nyeri otot, diikuti okeh tekanan darah rendah (hipotensi), yang dapat menjurus pada guncangan (shock) dan kematian. Mungkin ada ruam kulit yang menirukan terbakar sinar matahari, dengan terkupasnya kulit. Toxic shock syndrome pertamakali digambarkan dan masih terjadi terutama pada wanita-wanita yang bermenstruasi yang menggunakan tampons.

F.              TEMPAT BERKEMBANG BIAK BAKTERI STAFHYLOCOCCUS
Adapun tempat berkembang biaknya bakteri Staphylococcus : yaitu pada rongga mulut, hidung dan saluran kemih 

G.           PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Sampel yang digunakan untuk menentukan bakteri staphylococcus adalah
 Apusan mukosa atau kulit, Nanah, Darah, Bilasan trachea/bronchus, Cairan liquor
Identifikasi dilakukan dengan cara : Preparat hapus dibuat langsung dari bahan pemeriksaan dan diwarnai dengan cara pewarnaan Gram,  biakan dan identifikasi dengan melakukan tes-tes biokimia, tes serologi dan tes tiping,  tes kepekaan antibiotic
H.           PENGOBATAN

          Strain Staphylococcus aureus resisten metisilin(MRSA) memiliki suatu protein pengikat penisilin (PBP) kromosomal utama yang mengalami modifikasi. Sebagian besar strain MRSA juga memiliki resistensi terhadap semua obat yang diperantarai oleh plasmid kecuali terhadap glikopeptida (vankomisin). Resistensi obat S. aureus dipindahkan melalui faga (transduksi).

I.       PENCEGAHAN

Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan, namun makanan yang dimasak, dipanaskan, dan disimpan dengan benar umumnya aman dikonsumsi. Resiko paling besar adalah kontaminasi silang, yaitu apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas pemotong). Penanganan dan penyimpanan makanan yang tidak benar menyebabkan bakteri berkembang biak dan menghasilkan racun. Pemasakan makanan sesudahnya mungkin tidak cukup untuk menghancurkan racun. Baca secara fonetik


download[4]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar