Hari/tanggal:
Judul: pemeriksaan transudat
I.
Tujuan
:
untuk mengetahui dan memberi petunjuk kearah suatu
penyakit susunan saraf pusat bila hasil pemeriksaan terdapat kelainan.
Cairan Ascites: untuk mengetahui
makroskopis dan cairan ascites dan mengetahui kadar glukosa,protein dan juga
untuk mengetahui apakah cairan asicites termasuk transudat atau eksudat
Cairan Pleura: untuk mengetahui
makroskopis dan cairan pleura dan mengetahui kadar glukosa,protein dan juga
untuk mengetahui apakah cairan pleura termasuk transudat atau eksudat.
II.
Dasar
Teori :
Transudat adalah penimbunan cairan
dalam rongga serosa sebagai akibat karena gangguan keseimbangan cairan dan
bukan merupkan proses radang(tekanan osmosis koloid, stasis dalam kapiler atau
tekanan hidrostatik, kerusakan endotel, dsb.
Transudat adalah cairan dalam ruang
interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat tekanan hidrostatik atau
turunnya protein plasma intravascular yang meningkat (tidak disebabkan proses
peradangan/inflamasi).Berat jenis transudat pada umumnya kurang dari 1.012 yang
mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contoh transudat terdapat pada
wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh.
Transudat merupakan discharge patologis,
merupakan serum darah yang merembes keluar dari pembuluh-pembuluh kapiler ke
dalam sela-sela jaringan atau rongga badan, tanpa radang .
III.
Bahan pemeriksaan : Cairan otak (
pleura)
IV.
Alat :
·
kuvet
·
spektrofotometer
·
mikropipet
·
yellow tip dan blue tip
·
tissu
V.
Reagensia :
a. Pemeriksaan
Pandy : reagen pandy
b. Pemeriksaan
nonne apel:
-
ammonium sulfat
-
aquadest
c. Pemeriksaan
Klorida :
-
Aquabidest
-
Standar reagen
-
Reagen untuk pemeriksaan klorida
d. Pemeriksaan
Total Protein
o
R1: Sodium hydroxide 100mg/L
Pottasium sodium
tartrat 17 mmol/L
o
R2 : sodium hydroxide 500mg/l
Potassium sodium tartrat 80 mmol/l
Potassium iodide 75mmol/l
Coppher sulfat 30mmol/l
e. Standart
f. Pemeriksaan
glukosa :
o
Phosphate buffer pH 7,5 200mmol/l
o
Phenol 5mmol/l
o
4-aminoantiphyrine 0,5mmol/l
o
Glukosa oksidase 10 Ku/l
o
Peroksidase 1 Ku/l
o
Standar(100mg/dl) 5,55mmol/l
VI.
Cara kerja :
1. Pemeriksaan makroskopis
a. Pengamatan
warna
b. Pengamatan
ada tidaknya bekuan
c. Pangamatan
kekeruhan
d. Pangamatan
pH
2. Pemeriksaan
Pandy
1ml reagen pandy + 1 tetes LCS, amati
3. Pemeriksaan
nonne apel
500ul
reagen + 500ul sampel, didiamkan selama 3 menit, kemudian amati.
4. Pemeriksaan
Klorida
-
Siapkan 3 buah tabung, masing-masing
diisi
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aqubidest
|
10ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
10ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
10ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur, inkubasi 5 menit, baca
absorbance pada panjang gelombang 436nm
5. Pemeriksaan
Glukosa
-
Disiapkan 3 buah kuvet, masing-masing
tambahkan :
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aquadest
|
10ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
10ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
10ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur , inkubasi 20 menit pada suhu
20°-25°C
-
Dibaca absorbance pemeriksaan terhadap
standar dan blanko pada panjang gelombang 500nm (stabil pada waktu 60 menit)
6. Pemeriksaan
Protein
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aquabidest
|
20ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
20ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
20ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur , inkubasi selama 5 menit pada
suhu kamar
-
Dibaca absorbance sampel terhadap
standar dan blangko pada panjang gelombang 540nm
-
VII.
Hasil Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan
makroskopis
o
Warna : jernih
o
Tidak ada bekuan
o
Tidak keruh
o
Bj: 1010
o
pH : 9
2. Pemeriksaan
Pandy
o
Jernih dan protein negatif (-)
3. Pemeriksaan
nonne apel
o
Tidak terdapat cincin putih
4. Pemeriksaan
Klorida
o
Blangko : 0,000
o
Standar : 0, 561
o
Pemeriksaan : 0,552
o
Perhitungan :
=
abs sampel/abs.standar X 100mmol/l
= 0,552/0,561 X 100mmol/l
= 98,4 mmol/l
5. Pemeriksaan
Glukosa
o
Blanko = 0,000
o
Standar = 0,401
o
Pemeriksaan = 0,269
o
Perhitungan :
= abs. Sampel / abs.
Standar X 100
= 0,269 / 0,401 X 100
= 67 mg / dl
6. Pemeriksaan
Protein
-
blanko
= 0,000
-
standar = 0,283
-
pemeriksaan = 0,020
-
perhitungan :
= abs. Sampel /
abs.standar X 5gr/dl
= 0,020/ 0,0283X 5gr/dl
= 0,35 gr/dl
VIII. Pembahasan
:
-
secara pengamatan makroskopis untuk
lebih mudahnya, tabung yang bierisi cairan otak dapat dibandinhkan dengan
tabung yang berisi aquadest.
-
Pemeriksaan protein dalam cairan otak
ialah yang paling penting diantara pemeriksaan kimia. Usaha mengetahui
jumlahnya dapat dilakukan secara kuantitaif dan kualitatif. Jika ada darah
dalam caiarn otak , hasil pemeriksaan ini tidak ada artinya lagi.
-
Biasakan menggunakan peralatan yang bersih
dan kering, karena cairan otak ini normalnya sangat jernih.
-
IX.
Kesimpulan :
dari
hasil praktikum diatas , tidak didapatkan kelainan pada cairan otak tersebut.
Dan praktikan dapat mengetahui cara identifikasi cairan otak yang benar.
X.
Daftar pustaka :
Gandasoebrata.
R.,2010. Penuntun Laboratorium Klinik.edisi 10.
Dian Rakyat : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar