Pemeriksaan Calcium dan Pemeriksaan
Kadar Chlorida
·
Tujuan :
Untuk mengetahui atau memantau fungsi ginjal dan untuk mendiagnosa batu ginjal.
·
Metode :
a.
Metode
Sulkowitch
b.
Metode
Fantus
·
Prinsip :
·
Metode
Sulkowitch
Reagen Sulkowitch mengendapkan calcium
dalam bentuk calcium oxalat tanpa calcium fosfat oleh ph reagen.
·
Metode
Fantus
menggunakan perak nitrat dengan ion kromat
sebagai indikator. Ion chlorida berikatan dengan perak nitrat membentuk
kompleks perak chlorida warna putih, kelebihan nitrat dengan indikator kromat
terbentuk ikatan perak kromat berwarna merah coklat.
·
Dasar teori :
Kalsium adalah mineral yang amat
penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar
syaraf, kerja jantung dan pergerakan otot. Setelah umur 20 tahun, tubh manusia
akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% pertahun. Gejala awal
kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak nafas,
menurunnya daya tahan tubuh, sembelit, insomnia, dan kram. Kadar kalsium urin
dapat mencerminkan asupan diet kalsium. Kadar kalsium serum dan efek keseluruhan
penyakit. Hiperkalsiuria atau peningkatan kalsium dalam urin biasanya menyertai
kadar pemeriksaan kalsium dalam serum. Pada pria dewasa kebutuhan kalsium
sangat rendah, sekitar 300 – 400mg setiap hari. Sebaliknya pada wanita
pascamenopause kalsium yang dibutuhkan tinggi, berkisara antara 1200 – 1500 mg
setiap hari. Hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya absorpsi kalsium secara
bertahap akibat usia lanjut. Menurunnya absorpsi kalsium mengakibatkan kalsium
dari aliran darah larut dalam urin dan dapat mempengaruhi berat jenis urin
.
.
Penetapan kadar klorida
dalam urin 24 jam secara tepat dapat dilakukan menurut fantus, pada cara ini
dilakukan titrasi memakai perak nitrat dengan ion kromat sebagai indikatornya.
Alat
:
|
Bahan
:
|
Reagen
:
|
ü Rak tabung
|
ü Urin segar
|
ü Reagen sulkowitch
|
ü Tabung reaksi
|
ü AgNO3
|
|
ü
Pipet
ukur
|
ü K2CrO4 20%
|
|
ü Beker glass
|
||
ü Pipet tetes
|
·
Cara Kerja :
1.
Pemeriksaan
Kalsium
v Metode Sulkowitch
·
Tabung
reaksi diisi 3 ml urin
·
Ditambah
3 ml reagen sulkowitch, dicampur diamkan selama 2 – 3 menit
·
Dibaca,
bandingkan dengan blanko
2.
Pemeriksaan
Kadar Chlorida
v Metode Fantus
·
Tabung
reaksi diisi 10 tetes urin menggunakan pipet tetes 1 ml.
·
Tambahkan
1 – 2 tetes larutan K2CrO4 20% dengan pipet ukur 1 ml
dicampur.
·
Ditambahkan
tetes demi tetes dengan pipet ukur 1 ml, larutan AgNO3 sampai
terbentuk warna merah coklat yang meratap.
·
Dihitung
kadar chlorida jumlah tetes larutan perak nitrat yang dipakai sama dengan gram
NaCl per liter urin.
·
Hasil Pengamatan :
1.
Pemeriksaan
Calcium
3
ml urin + 3 ml reagen sulkowitch ® dicampur, didiamkan 2 – 3
menit ® kekeruhan berat yang terjadi seketika ( +4 ).
2.
Pemeriksaan
Kadar Chlorida
10
tetes urin + 1 – 2 tetes K2CrO4 20% ® titrasi dengan AgNO3
®
warna merah coklat yang menetap.
Pengamatan
Kadar Cl =
jumlah tetes perak nitrat
58,5 ( BM NaCl )
=
7
58,5
= 119,65 mcq/L
Nilai
normal : 90 – 150 mcq/L
·
Pembahasan :
Pada
pemeriksaan kalsium menandakan hasil positif yang ditandai dengan hasil
kekeruhan berat yang terjadi seketika (+4) yang berarti sampel yang digunakan,
brobandus kadar kalsium dalam darah tidak menurun, dan pada pemeriksaan kadar
klorida pada probandus sebanyak 119,65 mcq/L yang tidak melebihi
nilai normalnya dan pada pemeriksaan menghasilkan warna merah coklat yang
mengendap.
·
Kesimpulan :
Dari
praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengetahui cara
pemeriksaan kalsium dan pemeriksaan kadar klorida, yang dimana pemeriksaan
kalsium menghasilkan hasil (+4) dan pemeriksaan kadaar klorida memperoleh kadar
klorida sebanyak 119,65 mcq/L.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Mc Pherson, A. R., & Sacher, A.
R. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta:
Panerbit Buku Kedokteran EGC.
· Tim Praktikum Kimia Klinik. (2011). Buku Petunjuk
Praktikum Kimia Klinik I. Yogyakarta: Akademi Analis Kesehatan Manggala
Yogyakarta.
·
Gjandasoebrata
R . 1986, Penuntun Laboratorium Klinik . Jakarta . Dian Rakyat
·
Mc Pherson, A. R., & Sacher, A.
R. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta:
Panerbit Buku Kedokteran EGC.Tim Praktikum Kimia Klinik. (2011). Buku
Petunjuk Praktikum Kimia Klinik I. Yogyakarta: Akademi Analis Kesehatan
Manggala Yogyakarta
yogyakarta,,,,,,november,2011
pratikan
kasirinus nai liu
nim :10472
Tidak ada komentar:
Posting Komentar