Minggu, 22 Januari 2012

Pemeriksaan Calcium dan Pemeriksaan Kadar Chlorida


Pemeriksaan Calcium dan Pemeriksaan Kadar Chlorida

·         Tujuan    :  Untuk mengetahui atau memantau fungsi ginjal dan untuk mendiagnosa batu ginjal.
·         Metode  : 
a.    Metode Sulkowitch
b.    Metode Fantus
·         Prinsip    : 
·         Metode Sulkowitch
Reagen Sulkowitch mengendapkan calcium dalam bentuk calcium oxalat tanpa calcium fosfat oleh ph reagen.
·         Metode Fantus
                      menggunakan perak nitrat dengan ion kromat sebagai indikator. Ion chlorida berikatan dengan perak nitrat membentuk kompleks perak chlorida warna putih, kelebihan nitrat dengan indikator kromat terbentuk ikatan perak kromat berwarna merah coklat.

·         Dasar teori       :          
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung dan pergerakan otot. Setelah umur 20 tahun, tubh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% pertahun. Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak nafas, menurunnya daya tahan tubuh, sembelit, insomnia, dan kram. Kadar kalsium urin dapat mencerminkan asupan diet kalsium. Kadar kalsium serum dan efek keseluruhan penyakit. Hiperkalsiuria atau peningkatan kalsium dalam urin biasanya menyertai kadar pemeriksaan kalsium dalam serum. Pada pria dewasa kebutuhan kalsium sangat rendah, sekitar 300 – 400mg setiap hari. Sebaliknya pada wanita pascamenopause kalsium yang dibutuhkan tinggi, berkisara antara 1200 – 1500 mg setiap hari. Hal ini dapat disebabkan oleh menurunnya absorpsi kalsium secara bertahap akibat usia lanjut. Menurunnya absorpsi kalsium mengakibatkan kalsium dari aliran darah larut dalam urin dan dapat mempengaruhi berat jenis urin
.
                        Penetapan kadar klorida dalam urin 24 jam secara tepat dapat dilakukan menurut fantus, pada cara ini dilakukan titrasi memakai perak nitrat dengan ion kromat sebagai indikatornya.
Alat :
Bahan :
Reagen :
ü  Rak tabung
ü  Urin segar
ü  Reagen sulkowitch
ü  Tabung reaksi

ü  AgNO3
ü  Pipet ukur

ü  K2CrO4 20%
ü  Beker glass


ü  Pipet tetes



·         Cara Kerja        :
1.   Pemeriksaan Kalsium
v  Metode Sulkowitch
·      Tabung reaksi diisi 3 ml urin
·      Ditambah 3 ml reagen sulkowitch, dicampur diamkan selama 2 – 3 menit
·      Dibaca, bandingkan dengan blanko

2.   Pemeriksaan Kadar Chlorida
v  Metode Fantus
·      Tabung reaksi diisi 10 tetes urin menggunakan pipet tetes 1 ml.
·      Tambahkan 1 – 2 tetes larutan K2CrO4 20% dengan pipet ukur 1 ml dicampur.
·      Ditambahkan tetes demi tetes dengan pipet ukur 1 ml, larutan AgNO3 sampai terbentuk warna merah coklat yang meratap.
·      Dihitung kadar chlorida jumlah tetes larutan perak nitrat yang dipakai sama dengan gram NaCl per liter urin.
·         Hasil Pengamatan :
1.   Pemeriksaan Calcium
3 ml urin + 3 ml reagen sulkowitch ® dicampur, didiamkan 2 – 3 menit ® kekeruhan berat  yang terjadi seketika ( +4 ).
2.   Pemeriksaan Kadar Chlorida
10 tetes urin + 1 – 2 tetes K2CrO4 20% ® titrasi dengan AgNO3 ® warna merah coklat yang menetap.
Pengamatan
Kadar Cl  =          jumlah tetes perak nitrat      
                                     58,5 ( BM NaCl )
=       7
                               58,5
=  119,65 mcq/L

Nilai normal : 90 – 150 mcq/L

·         Pembahasan  :   
Pada pemeriksaan kalsium menandakan hasil positif yang ditandai dengan hasil kekeruhan berat yang terjadi seketika (+4) yang berarti sampel yang digunakan, brobandus kadar kalsium dalam darah tidak menurun, dan pada pemeriksaan kadar klorida pada probandus sebanyak 119,65 mcq/L yang tidak melebihi nilai normalnya dan pada pemeriksaan menghasilkan warna merah coklat yang mengendap.

·         Kesimpulan       :
Dari praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa kita dapat mengetahui cara pemeriksaan kalsium dan pemeriksaan kadar klorida, yang dimana pemeriksaan kalsium menghasilkan hasil (+4) dan pemeriksaan kadaar klorida memperoleh kadar klorida sebanyak 119,65 mcq/L.




DAFTAR PUSTAKA
·         Mc Pherson, A. R., & Sacher, A. R. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: Panerbit Buku Kedokteran EGC.
·      Tim Praktikum Kimia Klinik. (2011). Buku Petunjuk Praktikum Kimia Klinik I. Yogyakarta: Akademi Analis Kesehatan Manggala Yogyakarta.
·      Gjandasoebrata R . 1986, Penuntun Laboratorium Klinik . Jakarta . Dian Rakyat
·         Mc Pherson, A. R., & Sacher, A. R. (2004). Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: Panerbit Buku Kedokteran EGC.Tim Praktikum Kimia Klinik. (2011). Buku Petunjuk Praktikum Kimia Klinik I. Yogyakarta: Akademi Analis Kesehatan Manggala Yogyakarta















                                                                yogyakarta,,,,,,november,2011
                                                                     pratikan 


                                                                 kasirinus nai liu
                                                                nim :10472



Tidak ada komentar:

Posting Komentar