Minggu, 22 Januari 2012

Pemeriksaan Protein


Pemeriksaan Protein

·         Tujuan                : Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urin
·         Metode              : Metode asam asetat ,metode bang,dan metode sulfosalisilat
·         Prinsip                :
1.    Metode asam asetat
Pemberian asam asetat untuk mencapai titik isoelektrik protein.dengan pemanasan mengakibatkan denaturasi dan terjadi presipitasi.Proses presipitasi dibantu oleh garam-garam yang telah ada dalam urin.
2.    Metode Bang
Pemberian asam asetat untuk mencapai titik isoelektrik protein.dengan pemanasan mengakibatkan denaturasi dan terjadi presipitasi.Proses presipitasi dibantu denganpemberian garam natrium asetat.
3.    Metode sulfosalisilat
Protein dalam suasana asam kuat akan mengalami denaturasi dan presipitasi.

·         Dasar teori       :
               Proteinuria adalah adanya protein dalam urin manusia yang melebihi nilai normal yaitu 150 mg/24 jam atau pada anak-anak lebih dari 140 mg/m3. Dalam keadaan normal protein didalam urin sampai sejumlah tertentu masih dianggap fungsional. Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin rutin, baik tanpa gejala ataupun dapat menjadi gejala awal yang mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal serius.
               Adanya protein didalam urin sangatlah penting dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan adanya penyebab/penyakit dasarnya. Adanya proteinuria yang ditemukan saat pemeriksaan penyaring rutin, pada orang sehat sekitar 3,5 %. Jadi proteinuria tidak selalu merupakan manifestasi kelainan ginjal.
               Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin tergantug dari mekanisme pada ginjal yang berakibat hilangnya protein.sejumlah besar protein secara normal melewati kapiler glomerulus,tetapi tidak memasuki urin. Muatan dan selektifitas dinding glomerulus mencegah transportasi albumin,globulin dan protein dengan berat molekul besar lainnya untuk menembus dinding glomerulus.

Alat:
Bahan:
Reagen:
ü  Tabung reaksi
ü  Urin segar
ü  Larutan asam asetat 6%
ü  Pipet ukur

ü  Reagen Bang
ü  Lampu spirtus

ü  Larutan asam sulfosalisilat 20%
ü  Penjepit tabung


ü  Beaker glass



·         Cara kerja:
1.    Metode asam asetat
-          Tabung reaksi diisi 5 ml urin kemudian dipanaskan sampai mendidih sambil digoyang.
-          Jika timbul kekeruhan mungkin disebabkan oleh ca fosfat,ca karbonat dan protein.
-          Ditambah 5 tetes asam asetat 6 % (pipet ukur 1 ml)
-          Jika kekeruhan tetap ,protein positif
-          Dipanaskan lagi sampai mendidih
2.    Metode Bang
-          Tabung reaksi diisi 5 ml urin
-          Ditambah 0.5 ml reagen bang
-          Dipanaskan sampai mendidih sambil digoyang
3.    Metode asam sulfosalisilat
-          Tabung reaksi diisi 3 ml urin.
-          Ditambah 1 ml reagen sulfosalisilat 20 %
-          Diamkan 2-3 menit ,diamati dibandingakn dengan urin tanpa penambahan reagen (blanko).

·         Hasil Pengamatan       :
1.    Metode Asam asetat
5 ml urin àdipanaskan terjadi kekeruhan + 5 tetes asam asetat 6% àdipanaskan à kekeruhan tanpa butir-butir (+1).
2.    Metode bang
5 ml urin + 0,5 ml reagen Bang àdipanaskan à kekeruhan tanpa butiran (+1)
3.    Metode sulfosalisilat
3ml urin + 1 ml reagen sulfosalisilat 20 %,didiamkan 2-3 menit à Ada kekeruhan (+1).

·         Pembahasan    :
               Proteinuria ini terjadi akibat danya kebocoran pada glomelurus yang behubungan dengan kenaikan permeabilitas membrane basal glomerulus terhadap protein. Dalam keadaan normal, walaupun terhadap  sejumlah protein yang cukup besar / beberapa gram protein plasma yang melalui nefron setiap hari, hanya sedikit yang muncul didalam urin.ini disebabkan 2 faktor utama yang berperan yaitu : filtran glomerulus dan reabsorpsi orotein tubulus.
               Pada keadaan fisiologis sering ditemukan proteinuria ringan yang bersifat sementara misalnya pada keadaan demam tinggi, gagal jantung, latihan fisik yang kuat dan pasien hematuria.

·         Kesimpulan      : Dari praktikum yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
Akan timbul kekeruhan pada urin tanpa butiran menujukkan urin (+) 1.




                                                                                    yogyakarta      november 2011
                                                                                              pratikan 
                
                                                                                        kasirinus nai liu
                                                                                          nim:10472


Tidak ada komentar:

Posting Komentar