Hari/tanggal:
Judul: pemeriksaan Eksudat
I.
Tujuan
:
.Cairan Ascites: untuk
mengetahui makroskopis dan cairan ascites dan mengetahui kadar glukosa,protein
dan juga untuk mengetahui apakah cairan asicites termasuk transudat atau
eksudat
Cairan Pleura: untuk mengetahui
makroskopis dan cairan pleura dan mengetahui kadar glukosa,protein dan juga
untuk mengetahui apakah cairan pleura termasuk transudat atau eksudat.
II.
Dasar
Teori :
Eksudat adalah cairan radang
ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas 1.020) dan seringkali
mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang melakukan
emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular (yang
memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya
tekanan hidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat
pula dan serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya.
Eksudat, merupakan substansi yang
merembes melalui dinding vasa ke dalam jaringan sekitarnya pada radang, berupa
nanah. Jadi…termasuk discharge yang patologis.
Eksudat terbentuk melalui membran
kapiler yang permeabilitasnya abnormal. Perubahan permeabilitas membran
disebabkan adanya peradangan pada pleura seperti infeksi atau keganasan.
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi terbanyak di Indonesia dan nomor 3
terbanyak didunia setelah India dan Cina.
Komplikasi yang terjadi seperti
efusi pleura terjadi disebabkan keterlambatan diagnosis, kepatuhan penderita
dalam pengobatan, sarana pelayanan kesehatan, lingkungan dan lain sebagainya
sehingga insidennya masih cukup tinggi. Demikian juga dengan keganasan,
biasanya terdiagnosis pada stadium lanjut yang telah berkomplikasi pada organ
lainnya.
Bahan pemeriksaan :
Cairan otak ( pleura)
III.
Alat :
·
kuvet
·
spektrofotometer
·
mikropipet
·
yellow tip dan blue tip
·
tissu
IV.
Reagensia :
a. Pemeriksaan
Pandy : reagen pandy
b. Pemeriksaan
nonne apel:
-
ammonium sulfat
-
aquadest
c. Pemeriksaan
Klorida :
-
Aquabidest
-
Standar reagen
-
Reagen untuk pemeriksaan klorida
d. Pemeriksaan
Total Protein
o
R1: Sodium hydroxide 100mg/L
Pottasium sodium
tartrat 17 mmol/L
o
R2 : sodium hydroxide 500mg/l
Potassium sodium tartrat 80 mmol/l
Potassium iodide 75mmol/l
Coppher sulfat 30mmol/l
e. Standart
f.
Pemeriksaan glukosa :
o
Phosphate buffer pH 7,5 200mmol/l
o
Phenol 5mmol/l
o
4-aminoantiphyrine 0,5mmol/l
o
Glukosa oksidase 10 Ku/l
o
Peroksidase 1 Ku/l
o
Standar(100mg/dl) 5,55mmol/l
V.
Cara kerja :
1. Pemeriksaan makroskopis
a. Pengamatan
warna
b. Pengamatan
ada tidaknya bekuan
c. Pangamatan
kekeruhan
d. Pangamatan
pH
2. Pemeriksaan
Pandy
1ml reagen pandy + 1 tetes LCS, amati
3. Pemeriksaan
nonne apel
500ul
reagen + 500ul sampel, didiamkan selama 3 menit, kemudian amati.
4. Pemeriksaan
Klorida
-
Siapkan 3 buah tabung, masing-masing
diisi
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aqubidest
|
10ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
10ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
10ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur, inkubasi 5 menit, baca
absorbance pada panjang gelombang 436nm
5. Pemeriksaan
Glukosa
-
Disiapkan 3 buah kuvet, masing-masing
tambahkan :
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aquadest
|
10ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
10ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
10ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur , inkubasi 20 menit pada suhu
20°-25°C
-
Dibaca absorbance pemeriksaan terhadap
standar dan blanko pada panjang gelombang 500nm (stabil pada waktu 60 menit)
6. Pemeriksaan
Protein
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aquabidest
|
20ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
20ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
20ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur , inkubasi selama 5 menit pada
suhu kamar
-
Dibaca absorbance sampel terhadap
standar dan blangko pada panjang gelombang 540nm
-
VI.
Hasil Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan
makroskopis
o
Warna : jernih
o
Tidak ada bekuan
o
Tidak keruh
o
Bj: 1010
o
pH : 9
2. Pemeriksaan
Pandy
o
Jernih dan protein negatif (-)
3. Pemeriksaan
nonne apel
o
Tidak terdapat cincin putih
4. Pemeriksaan
Klorida
o
Blangko : 0,000
o
Standar : 0, 561
o
Pemeriksaan : 0,552
o
Perhitungan :
=
abs sampel/abs.standar X 100mmol/l
= 0,552/0,561 X 100mmol/l
= 98,4 mmol/l
5. Pemeriksaan
Glukosa
o
Blanko = 0,000
o
Standar = 0,401
o
Pemeriksaan = 0,269
o
Perhitungan :
= abs. Sampel / abs.
Standar X 100
= 0,269 / 0,401 X 100
= 67 mg / dl
6. Pemeriksaan
Protein
-
blanko
= 0,000
-
standar = 0,283
-
pemeriksaan = 0,020
-
perhitungan :
= abs. Sampel /
abs.standar X 5gr/dl
= 0,020/ 0,0283X 5gr/dl
= 0,35 gr/dl
VII.
Pembahasan :
-
secara pengamatan makroskopis untuk
lebih mudahnya, tabung yang bierisi cairan otak dapat dibandinhkan dengan
tabung yang berisi aquadest.
-
Pemeriksaan protein dalam cairan otak
ialah yang paling penting diantara pemeriksaan kimia. Usaha mengetahui
jumlahnya dapat dilakukan secara kuantitaif dan kualitatif. Jika ada darah
dalam caiarn otak , hasil pemeriksaan ini tidak ada artinya lagi.
-
Biasakan menggunakan peralatan yang
bersih dan kering, karena cairan otak ini normalnya sangat jernih.
-
VIII.
Kesimpulan :
dari
hasil praktikum diatas , tidak didapatkan kelainan pada cairan otak tersebut.
Dan praktikan dapat mengetahui cara identifikasi cairan otak yang benar.
IX.
Daftar pustaka :
Gandasoebrata.
R.,2010. Penuntun Laboratorium Klinik.edisi 10.
Dian Rakyat : Jakarta.
terima kasih informasinya ka????
BalasHapus