Kamis, 31 Januari 2013

Pemeriksaan Enzim Cholinesterase

Hari, tanggal    : Kamis, 30 Oktober 2012
Judul                            : Pemeriksaan Enzim Cholinesterase
Metode              : Kinetik – DGKC
Tujuan              :
“ Mengetahui cara pemeriksaan enzim Cholinesterase dan mengetahui aktivitas enzim Cholinesterase dalam serum yang diperiksa ”.
Prinsip Reaksi :
“ Butyrylthiocholine + H2O cholinesterase     Thiocholine + butyrate
2 thiocholine + 2 [ Fe (CN)6 ]3- + H2O          choline + 2 [ Fe (CN)6 ]4- + H2O ”.
Dasar Teori      :
          Asetylcholinesterase (ChE) adalah enzim yang berfungsi menghidrolisis acetylcholine.Active site dari cholinesterase terdiri dari 2 sub, yaitu esteratic site dan aniotik site.
         Cholinesterase atau disebut enzim asetylcholinesterase adalah suatu enzim yang terdapat didalam membran sel terminal syaraf kolinergik juga pada membran lainnya, seperti dalam plasma darah, sel plasenta yang berfungsi sebagai katalis untuk menghidrolisis acetylcholine menjadi choline dan acetat. Acetylcholine adalah suatu agen yang terdapat dalam fraksi ujung syaraf dari sistem syaraf yang akan menghambat penyebaran impuls dari neuron ke post ganglionik.
          Cholinesterase disintesis didalam hati atau liver, terdapat dalam sinaps, plasma darah dan sel darah merah. Sekurang- kurangnya ada 3 jenis cholinesterase utama, yaitu enzim cholinesterase yang terdapat dalam sinaps, cholinesterase dalam plasma, dan cholinesterase dalam sel darah merah. Cholinesterse sel darah merah merupakan enzim yang ditemukan dalam sistem syaraf, sedangkan cholinesterase plasma diproduksi didalam hati. Cholinesterase dalam darah umumnya digunakan sebagai parameter keracunan pestisida, karena cara ini lebih mudah dibandingkan pengukuran cholinesterase dalam sinaps.

Peralatan         :
1.    Kuvet
2.    Clinipet 20 µl, 250 µl, 1000 µl
3.    Tip putih, tip kuning dan tip biru
4.    Spektrofotometer
5.    Tissue

Bahan                : Serum

Reagensia       :
R1  =  Pyrophospate                                                         95 mmol/L                                          Potasium hexacyanoferate                                              2,5 mmol/L
R2  =  Butyrylthiochdine                                                         7,5 mmol/L

Cara Kerja       :
-       Masukkan kedalam tabung reaksi

Blanko
Pemeriksaan
Aquadest
    20 µl
-
Serum
-
    20 µl
R1
1000 µl
1000 µl
-       Dicampur, diinkubasi 3 menit, kemudian ditambah
R2
  250 µl
  250 µl
-       Dicampur, dibaca absorbans setelah 2 menit, pembiasan pada menit ke 1, 2, dan 3, pada panjang gelombang 405 nm.

Hasil dan Pehitungan
Data
Menit
Absorbans 405 nm
1
1,491

2
1,446

3
1,397


Perhitungan
Aktivitas Enzim Cholinesterase : Δ = (A1 – A2) + ( A2 – A3)  X  faktor
                                                                                    2
                                                              = (1,491 – 1,446) + (1,446 – 1,397)  X 68500
                                                                                                2
                                                              = 0,045 + 0,049  X  68500
                                                                             2                                        
                                                              = 3219 u/l

Nilai Normal :
Laki – laki    = 4620 – 11500 u/l
Perempuan = 3990 – 10800 u/l

Pembahasan :
1.    Pada saat mencampur serum dengan reagen, harus tercampur sempurna karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
2.    Usahakan tidak ada gelembung dipermukaan cairan, karena akan mempengaruhi hasil pemeriksaan.
3.    Pegang kuvet bagian atas, bukan bagian bawah karena warna yang diabsorpsi oleh spektrofotometer adalah bagian bawah juga saat memasukkan kedalam spektrofotometer dilap dengan tissu.

Kesimpulan  :
          Dari praktikum yang telah dilaksanakan, dapat disipulkan bahwa praktikan dapat mengetahui cara pemeriksaan aktivitas enzim Cholinesterase dan hasil pemeriksaan serum adalah 3219 u/l.

Daftar Pustaka :
1.    Callaghan, Chris. 2007. At a Glance Sistem Ginjal. Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.
2.    D.N. Baron, alih bahasa : P. Andrianto, J. Gunawan. 1990. Kapita Selekta Patologi Klinik, Edisi 4, EGC, Jakarta.
3.    Joyce Lefever Kee. 2007. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik, EGC, Jakarta.

2 komentar:

  1. Mohon info setelah mendapat hasil pemeriksaan dg satuan unit/liter apabila akan dikelompokkan ke kategori keracunan ringan, sedang ataupun berat sesuai (standar depkes) bgm cara perhitungannya. Tks

    BalasHapus
  2. Mohon info setelah mendapat hasil pemeriksaan dg satuan unit/liter apabila akan dikelompokkan ke kategori keracunan ringan, sedang ataupun berat sesuai (standar depkes) bgm cara perhitungannya. Tks

    BalasHapus