Kamis, 31 Januari 2013

Pemeriksaan transudat



Hari/tanggal:
Judul: pemeriksaan  transudat
I.                   Tujuan                         :
untuk mengetahui dan memberi petunjuk kearah suatu penyakit susunan saraf pusat bila hasil pemeriksaan terdapat kelainan.
           Cairan Ascites: untuk mengetahui makroskopis dan cairan ascites dan mengetahui kadar glukosa,protein dan juga untuk mengetahui apakah cairan asicites termasuk transudat atau eksudat
            Cairan Pleura: untuk mengetahui makroskopis dan cairan pleura dan mengetahui kadar glukosa,protein dan juga untuk mengetahui apakah cairan pleura termasuk transudat atau eksudat.


II.                Dasar  Teori                 :
        Transudat adalah penimbunan cairan dalam rongga serosa sebagai akibat karena gangguan keseimbangan cairan dan bukan merupkan proses radang(tekanan osmosis koloid, stasis dalam kapiler atau tekanan hidrostatik, kerusakan endotel, dsb.
        Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat tekanan hidrostatik atau turunnya protein plasma intravascular yang meningkat (tidak disebabkan proses peradangan/inflamasi).Berat jenis transudat pada umumnya kurang dari 1.012 yang mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh.
       Transudat merupakan discharge patologis, merupakan serum darah yang merembes keluar dari pembuluh-pembuluh kapiler ke dalam sela-sela jaringan atau rongga badan, tanpa radang .

III.             Bahan pemeriksaan : Cairan otak ( pleura)

IV.             Alat :
·         kuvet 
·         spektrofotometer
·         mikropipet
·         yellow tip dan blue tip
·         tissu
V.                Reagensia :
a.       Pemeriksaan Pandy : reagen pandy
b.      Pemeriksaan nonne apel:
-          ammonium sulfat
-          aquadest
c.       Pemeriksaan Klorida :
-          Aquabidest
-          Standar reagen
-          Reagen untuk pemeriksaan klorida
d.      Pemeriksaan Total Protein
o   R1: Sodium hydroxide                 100mg/L
Pottasium sodium tartrat         17 mmol/L
o   R2 : sodium hydroxide                 500mg/l
            Potassium sodium tartrat        80 mmol/l
            Potassium iodide                     75mmol/l
            Coppher sulfat                        30mmol/l
e.       Standart
f.       Pemeriksaan glukosa :
o   Phosphate buffer pH 7,5               200mmol/l
o   Phenol                                           5mmol/l
o   4-aminoantiphyrine                       0,5mmol/l
o   Glukosa oksidase                          10 Ku/l
o   Peroksidase                                   1 Ku/l
o   Standar(100mg/dl)                        5,55mmol/l

VI.             Cara kerja :
1.       Pemeriksaan makroskopis
a.       Pengamatan warna
b.      Pengamatan ada tidaknya bekuan
c.       Pangamatan kekeruhan
d.      Pangamatan pH
2.      Pemeriksaan Pandy
1ml  reagen pandy + 1 tetes LCS, amati
3.      Pemeriksaan nonne apel
500ul reagen + 500ul sampel, didiamkan selama 3 menit, kemudian amati.
4.      Pemeriksaan Klorida
-          Siapkan 3 buah tabung, masing-masing diisi

Blanko
Standar
Pemeriksaan
Aqubidest
10ul
-
-
Standar
-
10ul
-
Sampel
-
-
10ul
Reagen
1000ul
1000ul
1000ul
-          Dicampur, inkubasi 5 menit, baca absorbance pada panjang gelombang 436nm
5.      Pemeriksaan Glukosa
-          Disiapkan 3 buah kuvet, masing-masing tambahkan :

Blanko
Standar
Pemeriksaan
Aquadest
10ul
-
-
Standar
-
10ul
-
Sampel
-
-
10ul
Reagen
1000ul
1000ul
1000ul
-          Dicampur , inkubasi 20 menit pada suhu 20°-25°C
-          Dibaca absorbance pemeriksaan terhadap standar dan blanko pada panjang gelombang 500nm (stabil pada waktu 60 menit)
6.      Pemeriksaan Protein

Blanko
Standar
Pemeriksaan
Aquabidest
20ul
-
-
Standar
-
20ul
-
Sampel
-
-
20ul
Reagen
1000ul
1000ul
1000ul
-          Dicampur , inkubasi selama 5 menit pada suhu kamar
-          Dibaca absorbance sampel terhadap standar dan blangko pada panjang gelombang 540nm
-           

VII.          Hasil Pemeriksaan :
1.      Pemeriksaan makroskopis
o   Warna : jernih
o   Tidak ada bekuan
o   Tidak keruh
o   Bj: 1010
o   pH : 9
2.      Pemeriksaan Pandy
o   Jernih dan protein negatif (-)
3.      Pemeriksaan nonne apel
o   Tidak terdapat cincin putih
4.      Pemeriksaan Klorida
o   Blangko : 0,000
o   Standar : 0, 561
o   Pemeriksaan : 0,552
o   Perhitungan :
=  abs sampel/abs.standar X 100mmol/l
= 0,552/0,561 X 100mmol/l
= 98,4 mmol/l
5.      Pemeriksaan Glukosa
o   Blanko = 0,000
o   Standar = 0,401
o   Pemeriksaan = 0,269
o   Perhitungan :
= abs. Sampel / abs. Standar X 100
= 0,269 / 0,401 X 100
= 67 mg / dl
6.      Pemeriksaan Protein
-          blanko  = 0,000
-          standar = 0,283
-          pemeriksaan = 0,020
-          perhitungan :
= abs. Sampel / abs.standar X 5gr/dl
= 0,020/ 0,0283X 5gr/dl
= 0,35 gr/dl
VIII.       Pembahasan :
-          secara pengamatan makroskopis untuk lebih mudahnya, tabung yang bierisi cairan otak dapat dibandinhkan dengan tabung yang berisi aquadest.
-          Pemeriksaan protein dalam cairan otak ialah yang paling penting diantara pemeriksaan kimia. Usaha mengetahui jumlahnya dapat dilakukan secara kuantitaif dan kualitatif. Jika ada darah dalam caiarn otak , hasil pemeriksaan ini tidak ada artinya lagi.
-          Biasakan menggunakan peralatan yang bersih dan kering, karena cairan otak ini normalnya sangat jernih.
-           

IX.             Kesimpulan :
dari hasil praktikum diatas , tidak didapatkan kelainan pada cairan otak tersebut. Dan praktikan dapat mengetahui cara identifikasi cairan otak yang benar.
X.                Daftar pustaka :
Gandasoebrata. R.,2010. Penuntun Laboratorium Klinik.edisi 10.  Dian Rakyat : Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar