I.
Hari/ tanggal : Kamis, 20 Desember 2012
II.
Judul Pemeriksaan : LCS
III.
Tujuan
:
untuk mengetahui dan
memberi petunjuk kearah suatu penyakit susunan saraf pusat bila hasil
pemeriksaan terdapat kelainan.
IV.
Dasar
Teori :
Dalam susunannya, cairan otak tidak boleh dipandang
sama dengan cairan yang terjadi oleh proses ultra filtrasi dari plasma darah.
Disamping filtrasi, faktor sekresi oleh plexus chorioideus turut berpengaruh.
Karena itu cairan otak bukanlah transudat belaka. Akan tetapi, seprti
transudat, susunan cairan otak juga selalu dipengaruhi oleh konsentrasi
beberapa macam zat dalam plasma darah.
Pengambilan cairan otak itu
dilakukan dengan maksud diagnostik atau untuk melakukan tindakan terapi.
Kelainan dalam hasil pemeriksaan dapat memberi petunjuk kearah suatu penyakit
susunan syaraf pusat, baik yang mendadak maupun yang menahundan berguna pula
setelah terjadi trauma.
V.
Bahan pemeriksaan : Cairan otak
VI.
Alat :
·
kuvet
·
spektrofotometer
·
mikropipet
·
yellow tip dan blue tip
·
tissu
·
Stopwaccth
VII.
Reagensia :
a. Pemeriksaan
Pandy : reagen pandy
b. Pemeriksaan
nonne apel:
-
ammonium sulfat
-
aquadest
c. Pemeriksaan
Klorida :
-
Aquabidest
-
Standar reagen
-
Reagen untuk pemeriksaan klorida
d. Pemeriksaan
Total Protein
o
R1: Sodium hydroxide 100mg/L
Pottasium sodium
tartrat 17 mmol/L
o
R2 : sodium hydroxide 500mg/l
Potassium sodium tartrat 80 mmol/l
Potassium iodide 75mmol/l
Coppher sulfat 30mmol/l
e. Standart
f. Pemeriksaan
glukosa :
o
Phosphate buffer pH 7,5 200mmol/l
o
Phenol 5mmol/l
o
4-aminoantiphyrine 0,5mmol/l
o
Glukosa oksidase 10 Ku/l
o
Peroksidase 1 Ku/l
o
Standar(100mg/dl) 5,55mmol/l
VIII. Cara
kerja :
1. Pemeriksaan makroskopis
a. Pengamatan
warna
b. Pengamatan
ada tidaknya bekuan
c. Pangamatan
kekeruhan
d. Pangamatan
pH
2. Pemeriksaan
Pandy
1ml reagen pandy + 1 tetes LCS, amati
3. Pemeriksaan
nonne apel
500ul
reagen + 500ul sampel, didiamkan selama 3 menit, kemudian amati.
4. Pemeriksaan
Klorida
-
Siapkan 3 buah tabung, masing-masing
diisi
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aqubidest
|
10ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
10ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
10ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur, inkubasi 5 menit, baca
absorbance pada panjang gelombang 436nm
5. Pemeriksaan
Glukosa
-
Disiapkan 3 buah kuvet, masing-masing
tambahkan :
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aquadest
|
10ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
10ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
10ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur , inkubasi 20 menit pada suhu
20°-25°C
-
Dibaca absorbance pemeriksaan terhadap
standar dan blanko pada panjang gelombang 500nm (stabil pada waktu 60 menit)
6. Pemeriksaan
Protein
|
Blanko
|
Standar
|
Pemeriksaan
|
Aquabidest
|
20ul
|
-
|
-
|
Standar
|
-
|
20ul
|
-
|
Sampel
|
-
|
-
|
20ul
|
Reagen
|
1000ul
|
1000ul
|
1000ul
|
-
Dicampur , inkubasi selama 5 menit pada
suhu kamar
-
Dibaca absorbance sampel terhadap
standar dan blangko pada panjang gelombang 540nm
IX.
Hasil Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan
makroskopis
o
Warna : jernih
o
Tidak ada bekuan
o
Tidak keruh
o
Bj: 1010
o
pH : 9
2. Pemeriksaan
Pandy
o
Jernih dan protein negatif (-)
3. Pemeriksaan
nonne apel
o
Tidak terdapat cincin putih
4. Pemeriksaan
Klorida
o
Blangko : 0,000
o
Standar : 0, 561
o
Pemeriksaan : 0,552
o
Perhitungan :
=
abs sampel/abs.standar X 100mmol/l
= 0,552/0,561 X 100mmol/l
= 98,4 mmol/l
5. Pemeriksaan
Glukosa
o
Blanko = 0,000
o
Standar = 0,401
o
Pemeriksaan = 0,269
o
Perhitungan :
= abs. Sampel / abs.
Standar X 100
= 0,269 / 0,401 X 100
= 67 mg / dl
6. Pemeriksaan
Protein
-
blanko
= 0,000
-
standar = 0,283
-
pemeriksaan = 0,020
-
perhitungan :
= abs. Sampel /
abs.standar X 5gr/dl
= 0,020/ 0,0283X 5gr/dl
= 0,35 gr/dl
X.
Pembahasan :
-
secara pengamatan makroskopis untuk
lebih mudahnya, tabung yang bierisi cairan otak dapat dibandinhkan dengan
tabung yang berisi aquadest.
-
Pemeriksaan protein dalam cairan otak
ialah yang paling penting diantara pemeriksaan kimia. Usaha mengetahui
jumlahnya dapat dilakukan secara kuantitaif dan kualitatif. Jika ada darah
dalam caiarn otak , hasil pemeriksaan ini tidak ada artinya lagi.
-
Biasakan menggunakan peralatan yang
bersih dan kering, karena cairan otak ini normalnya sangat jernih.
XI.
Kesimpulan :
dari
hasil praktikum diatas , tidak didapatkan kelainan pada cairan otak tersebut.
Dan praktikan dapat mengetahui cara identifikasi cairan otak yang benar.
XII.
Daftar pustaka :
Gandasoebrata.
R.,2010. Penuntun Laboratorium Klinik.edisi 10.
Dian Rakyat : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar