I.
Hari/tanggal : Senin, 07 Januari 2013
II.
Judul : pemeriksaan Sperma
III.
Tujuan :
untuk
mengetahui masalah fertilisasi dan infertilisasi selain itu juga untuk
postvasbektomic
IV.
Dasar teori
Sperma yang sering di sebut juga mani atau semen
adalah ejakulat yang berasal dari seorang pria berupa cairan kental dan keruh,
berisi sekret dari kelenjar prostat. Kelenjar lain dan spermatozoa. Pemeriksaan
sperma merupakan salah satu elemen penting dalam penilaian fertilisasi atau
infertilisasi. Pemeriksaan sperma meliputi makroskopis, mikroskopis, Kimia dan
Imunoligi. Namun dalam pemeriksaan ini hanya akan di lakukan pemeriksaan
makroskopis dan mikroskopis.
Banyak pria yang tidak nyaman dengan adanya
pemeriksaan sperma hal ini mengingat sperma merupakan produk cairan tubuh yang
hanya bisa dikeluarkan sebagai puncak rasa birahi. Tidak seperti cairan tubuh
yang lain bisa diperoleh dengan cara menyakitkan yaitu suntik darah, cairan sum
sum tulang, cairan otak dan cairan sperma ini di keluarkan dengan cara yang
tidak menyakitkan.
V.
Bahan pemeriksaan : Cairan Sperma segar
VI.
Alat :
·
gelas ukur
·
stopwatch
·
pipet pasteur
·
bilik hitung leukosit
·
obyek glass dan deck glass
·
mikroskop
·
tissu
·
Kertas label
·
Pipet tetes
VII.
Reagensia : aquadest
VIII. Cara
kerja :
1. Cara
memperoleh sperma
a. Pasien
diminta 3-5 hari tidak melakukan hubungan seksual
b. Pengeluaran
enjakulat sebaiknya pagi hari
c. Jarak
dengan laboratorium sedekat mungkin
d. Air
mani ditampung di dalam gelas atau plastik bermulut lebar(dalam keadaan kering)
dan di beri label yang tertulis nama, waktu pengeluaran air mani dicatat serta
segera diantar ke laboratorium.
2. Pemeriksaan
makroskopis
a. Diukur
volume air mani dalam gelas ukur 5ml atau 10ml
b. Pengamatan
warna, pH
c. Pengamatan
viskositas atau kekentalan
d. Bau
3. Pengamatan mikroskopis
·
Pergerakan spermatozoa
a. Teteskan
1 tetes sperma yang sudah mencair di atas preparat dan tutup dengan objeck
glass
b. Pemeriksaan
dilakukan dengan perbesaran 40x
c. Perhatikan
berapa % spermatozoa yang bergerak aktif dan hitung pula waktu yang sudah
berlalu saat ejakulasi,karena semakin banyak waktu lewat semakin berkurang
motilitas spermatozoa
d. Dilakukan
pengecatan metode Eosin Nigrosin Supravital Stinning Sperma Viability dengan
langkah sebagai berikut :
-Setetes sperma di
campurkan dengan stetes larutan eosin 0,5%
-Campur baik-baik
dengan larutan Nigrosin 10% 2 tetes
-Buat dari campuran ini
suatu preparat smear dan keringkan di udara
-Diperiksa di bawah
mikroskop,sperma yang mati berwarna kemerahan sedangkan yang hidup tidak
berwarna
·
Menghitung jumlah spermatozoa
a. Gunakan
pipet lekosit dan hisaplah sperma sampai tanda 0,1 dan kemudian hisap lebih
lanjut larutan spermisicle sampai tanda II di atas pipet
b. Setelah
larutan yang di pipet campur homogen, tetesan pertama dibuang sedangkan tetesan
selanjutnya diteteskan diatas hemocytometer yang telah di siapkan
c. Dengan
mikroskop perbesaran 10x hitunglah jumlah spermatozoa yang terdapat pada
tiap-tiao kotak sebanyak 16 kotak
d. Jumlah
yang di dapat dikalikan 105 sama dengan konsentrasi spermatozoa dalam
bilangan juta untuk tiap milimeter sperma
·
Pemeriksaan morfologi spermatozoa
Pemeriksaan morfologi
di mulai dengan pembuatan preparat smear di atas objeck glass yang di biarkan
kering dalam temperatur kamar kemudian di lakukan pengecatan dengan :
a. Fiksasi
dengan methanol selama 5 menit
b. Dikeringkan
diudara, di cat dengan sapranin O selama 5 menit
c. Dicuci
dengan bebuffered waler 2 kali
d. Terakhir
di cat dengan kristal violet selama 5 menit
e. Dicuci
dengan air mengalir,di keringkan dan di lihat di bawah mikroskop perbesaran
100x
IX.
Hasil pemeriksaan :
a. Makroskopis
-
Warna : putih keabuan
- pH
: 7
- visikositas
: menetes setelah 30 menit
- volume
: 1,4ml
- Bau
bunga acasia
b. Mikroskopis
-
Jumlah spermatozoa 65 juta
Nilai normal >20 juta
-
Gerak spermatozoa 49%
-
Bentuk spermatozoa >50%
Bentuk normal kepala oval
X.
Pembahasan :
Viskositas sangat erat hubungannya dengan
motilitas sperma, artinya viskositas yang tinggi sering disertai dengan
motilitas yang rendah dan untuk pH menunjukkan sifat agak basa dan pemeriksaan
pH harus dilakukan karena pH akan berubah bila di biarakan terlalu lama. Bau
sperma khas disebakan oleh oksidasi spermine yang di produksi oleh prostat.
Pemeriksaan
secara mikroskopis meliputi pergerakan sperma dibagi menjadi 3 kategori :
·
Sperma yang bergerak dengan baik yaitu
bergerak lurus dan cepat.
·
Sperma yang bergerak kurang baik yaitu
sperma yang bergerak dengan arah tak tentu
·
Sperma yang tidak bergerak
Pemeriksaan morfologi spermatozoa di
dasarkan atas bentuk kepala yaitu bentuk oval dan punya ekor panjang untuk yang
noirmal.
XI.
Kesimpulan :
Dari hasil praktikum yang telah
dilakukan, di dapatkan hasil :
a. Makroskopis
·
Volume 1,4ml
·
pH 7,0
·
Bau bunga acasia
·
Warna Putih keabuan
·
Viskositas 30 menit
b. Mikroskopis
·
Jumlah spermatozoa 65 juta
·
Gerak spermatozoa 49%
·
Bentuk sperma kepala ekor panjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar