Kamis, 31 Januari 2013

PEMERIKSAAN SPERMA



I.                   Hari/tanggal : Senin, 07 Januari 2013

II.                Judul : pemeriksaan Sperma

III.               Tujuan :
untuk mengetahui masalah fertilisasi dan infertilisasi selain itu juga untuk postvasbektomic
IV.               Dasar teori
Sperma yang sering di sebut juga mani atau semen adalah ejakulat yang berasal dari seorang pria berupa cairan kental dan keruh, berisi sekret dari kelenjar prostat. Kelenjar lain dan spermatozoa. Pemeriksaan sperma merupakan salah satu elemen penting dalam penilaian fertilisasi atau infertilisasi. Pemeriksaan sperma meliputi makroskopis, mikroskopis, Kimia dan Imunoligi. Namun dalam pemeriksaan ini hanya akan di lakukan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis.
Banyak pria yang tidak nyaman dengan adanya pemeriksaan sperma hal ini mengingat sperma merupakan produk cairan tubuh yang hanya bisa dikeluarkan sebagai puncak rasa birahi. Tidak seperti cairan tubuh yang lain bisa diperoleh dengan cara menyakitkan yaitu suntik darah, cairan sum sum tulang, cairan otak dan cairan sperma ini di keluarkan dengan cara yang tidak menyakitkan.

V.                Bahan pemeriksaan : Cairan Sperma segar

VI.             Alat :
·         gelas ukur
·         stopwatch
·         pipet pasteur
·         bilik hitung leukosit
·         obyek glass dan deck glass
·         mikroskop
·         tissu
·         Kertas label
·         Pipet tetes

VII.          Reagensia : aquadest

VIII.       Cara kerja :
1.      Cara memperoleh sperma
a.       Pasien diminta 3-5 hari tidak melakukan hubungan seksual
b.      Pengeluaran enjakulat sebaiknya pagi hari
c.       Jarak dengan laboratorium sedekat mungkin
d.      Air mani ditampung di dalam gelas atau plastik bermulut lebar(dalam keadaan kering) dan di beri label yang tertulis nama, waktu pengeluaran air mani dicatat serta segera diantar ke laboratorium.

2.      Pemeriksaan makroskopis
a.       Diukur volume air mani dalam gelas ukur 5ml atau 10ml
b.      Pengamatan warna, pH
c.       Pengamatan viskositas atau kekentalan
d.      Bau

3.       Pengamatan mikroskopis
·         Pergerakan spermatozoa
a.       Teteskan 1 tetes sperma yang sudah mencair di atas preparat dan tutup dengan objeck glass
b.      Pemeriksaan dilakukan dengan perbesaran 40x
c.       Perhatikan berapa % spermatozoa yang bergerak aktif dan hitung pula waktu yang sudah berlalu saat ejakulasi,karena semakin banyak waktu lewat semakin berkurang motilitas spermatozoa
d.      Dilakukan pengecatan metode Eosin Nigrosin Supravital Stinning Sperma Viability dengan langkah sebagai berikut :
-Setetes sperma di campurkan dengan stetes larutan eosin 0,5%
-Campur baik-baik dengan larutan Nigrosin 10% 2 tetes
-Buat dari campuran ini suatu preparat smear dan keringkan di udara
-Diperiksa di bawah mikroskop,sperma yang mati berwarna kemerahan sedangkan yang hidup tidak berwarna

·         Menghitung jumlah spermatozoa
a.       Gunakan pipet lekosit dan hisaplah sperma sampai tanda 0,1 dan kemudian hisap lebih lanjut larutan spermisicle sampai tanda II di atas pipet
b.      Setelah larutan yang di pipet campur homogen, tetesan pertama dibuang sedangkan tetesan selanjutnya diteteskan diatas hemocytometer yang telah di siapkan
c.       Dengan mikroskop perbesaran 10x hitunglah jumlah spermatozoa yang terdapat pada tiap-tiao kotak sebanyak 16 kotak
d.      Jumlah yang di dapat dikalikan 105  sama dengan konsentrasi spermatozoa dalam bilangan juta untuk tiap milimeter sperma
·         Pemeriksaan morfologi spermatozoa
Pemeriksaan morfologi di mulai dengan pembuatan preparat smear di atas objeck glass yang di biarkan kering dalam temperatur kamar kemudian di lakukan pengecatan dengan :
a.       Fiksasi dengan methanol selama 5 menit
b.      Dikeringkan diudara, di cat dengan sapranin O selama 5 menit
c.       Dicuci dengan bebuffered waler 2 kali
d.      Terakhir di cat dengan kristal violet selama 5 menit
e.       Dicuci dengan air mengalir,di keringkan dan di lihat di bawah mikroskop perbesaran 100x

IX.             Hasil pemeriksaan :
a.       Makroskopis
-        Warna : putih keabuan
-       pH : 7
-       visikositas : menetes setelah 30 menit
-       volume : 1,4ml
-       Bau bunga acasia
b.      Mikroskopis
-          Jumlah spermatozoa 65 juta
Nilai normal >20 juta
-          Gerak spermatozoa 49%
-          Bentuk spermatozoa >50%
Bentuk normal kepala oval
X.                Pembahasan :
 Viskositas sangat erat hubungannya dengan motilitas sperma, artinya viskositas yang tinggi sering disertai dengan motilitas yang rendah dan untuk pH menunjukkan sifat agak basa dan pemeriksaan pH harus dilakukan karena pH akan berubah bila di biarakan terlalu lama. Bau sperma khas disebakan oleh oksidasi spermine yang di produksi oleh prostat.
Pemeriksaan secara mikroskopis meliputi pergerakan sperma dibagi menjadi 3 kategori :
·         Sperma yang bergerak dengan baik yaitu bergerak lurus dan cepat.
·         Sperma yang bergerak kurang baik yaitu sperma yang bergerak dengan arah tak tentu
·         Sperma yang tidak bergerak
     Pemeriksaan morfologi spermatozoa di dasarkan atas bentuk kepala yaitu bentuk oval dan punya ekor panjang untuk yang noirmal.


XI.             Kesimpulan :
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, di dapatkan hasil :
a.       Makroskopis
·         Volume 1,4ml
·         pH 7,0
·         Bau bunga acasia
·         Warna Putih keabuan
·         Viskositas 30 menit
b.      Mikroskopis
·         Jumlah spermatozoa 65 juta
·         Gerak spermatozoa 49%
·         Bentuk sperma kepala ekor panjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar